Silat Tauhid Indonesia

Jaya Dunia Selamat Akhirat

Membentuk, mendidik, menciptakan pribadi-pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa, berakhlak mulia, ikhlas, sabar, tawakal, cakap dan bertanggung jawab terhadap kemajuan Bangsa, Negara dan Agama

Tentang Kami

Tentang Kami

Padepokan Ilmu Sujud Tenaga Dalam Silat Tauhid Indonesia (STI), didirikan untuk mengembangkan serta memajukan ilmu pengetahuan dan kemajuan hidup manusia dalam rangka menciptakan masyarakat adil makmur yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang ajaran keilmuannya diambil secara murni dari Al Qur’an dan Al-Hadist.

Sejarah Singkat

Dasar Keilmuan (Rahasia dzikir) dalam Padepokan Ilmu Sujud Tenaga Dalam Silat Tauhid Indonesia (STI) berasal dari Rasulullah Muhammad SAW (Hadits Tabrani‑Baihaqi) sampai ke Sayyidina Ali ‑ Syekh Abdul Qadir Jaelani ‑ Syekh Ahmad Al Falatil Bauni, sampai ke tangan Syekh Maulana Makdum Ibrahim atau dikenal sebagai Sunan Bonang.

Oleh Sunan Bonang jurus‑jurusnya diciptakan beliau dari gerakan‑gerakan dasar tubuh yang disebut jurus Hija’iyah (Rahasia huruf‑huruf Al Qur’an) sekitar th. 1510 M. Secara turun‑temurun ilmu ini dipegang oleh Ki Ageng Tirtayasa (Banten) ‑ Syekh Yusuf (Cirebon) sampai pada seorang sufi di Linggajati – Cirebon, yang menjadi guru dari AR Gambang. Rahasia ilmu ini disebut alif – lam – mim – artinya “Hanya Allah SWT yang tahu”.

AR Gambang

Perjalanan Ke-Ilmuan

Selama 5 tahun AR Gambang yang pada waktu itu masih berusia muda digembleng phisik, mental dan batinnya oleh sang Guru, melalui puasa wirid dan dzikir. Selama itu juga sang guru memerintahkan AR Gambang untuk melakukan Riyadho/perjalanan menemui Ajengan, Kyai, dan pendekar yang menjadi sahabat sang guru. Sang guru juga mengizinkan Gambang muda untuk belajar di perguruan-perguruan lainnya dengan maksud agar dapat menemukan perbandingan termasuk diperintahkannya AR Gambang untuk mempelajari ilmu hitam di Jawa Barat dan Banten, untuk mengetahui kelemahan ilmu hitam tersebut dan menghancurkannya.

Setelah berguru kepada para Ajengan, Kyai dan Pendekar di tanah Jawa, maka AR Gambang kembali pada sang Guru dan mengakui bahwa ilmu Sujud Silat Tauhid adalah Asli dan bukan merupakan pecahan ilmu lain. Silat Tauhid adalah satu‑satunya perguruan dengan jurus‑jurus Hija’iyah di Indonesia yang khas dan unik tersendiri.

Wasiat Ke-Ilmuan

Setelah mendapatkan wasiat keilmuan, maka sejak tahun 1986 ilmu sujud disebarkan dalarn bentuk Majelis dzikir. Kemudian atas anjuran aparat keamanan dan pemerintah, maka pada tanggal 19 Maret 1992 dibentuklah organisasi tersebut dengan nama Padepokan Ilmu Sujud Tenaga Dalam SILAT TAUHID Indonesia, yang berpusat di Yogyakarta.

Saat ini Silat Tauhid telah memasuki tahun ke-15 pengembangan ilmu Sujud dengan siswanya ada 175.000 orang lebih yang menyebar di seluruh tanah air dengan 15 cabang di tanah Jawa yang telah diresmikan.

Ilmu dalam Padepokan Silat Tauhid

Padepokan Silat Tauhid dalam proses pendidikannya juga mengenal tingkatan. Setiap anggota selain ilmu agama, mereka akan diajarkan juga berbagai ilmu peninggalan leluhur bangsa Indonesia sesuai kemampuan.

Keseluruhan Ilmu dalam Padepokan Silat Tauhid Indonesia meliputi

Ilmu Tenaga Dalam

Ilmu Asma’

Ilmu Hikmah (Bathin)

Ilmu Sujud

“Ketiga ilmu tersebut disebut ILMU SUJUD” maksudnya  mengajak setiap orang bersujud (Shalat). Oleh karena itu hanya orang Muslim saja yang dapat masuk menjadi anggota, akan tetapi ilmu ini dapat digunakan untuk menolong umat tanpa membedakan agama dan kepercayaannya, baik dalam hal beladiri, pengobatan maupun muamalah.

Untuk mampu menguasai semua ilmu tersebut, maka seorang anggota harus menguasai Ilmu Sujud dalam bentuk olah pernapasan. Untuk tingkat dasar dikenal 12 jurus, InsyaAllah seseorang yang telah menyelesaikannya sudah mempunyai kekuatan, dan dapat dilepas atau diperbolehkan untuk membantu sesamanya dalam hal pengobatan, muamalah dan beladiri.

Tingkatan

Silat Tauhid Indonesia

^
Tingkat Dasar

IQRA’

12 Jurus ± 3 Hari

^
Tingkat Lanjutan

IMAN

12 Jurus ± 1 Tahun

^
Tingkat Gabungan

KALAM

15 Jurus ± 1 1/2 Tahun

^
Tingkat Pendekar

AKBAR

1 Jurus ± 1 Tahun

^
Tingkat Pendekar I

LANGKAH RASUL

1 Jurus ± 1 Tahun

^
Tingkat Pendekar II

TALI TAUHID

1 Jurus ± 1 Tahun

^
Tingkat Sujud

IKHLAS/SUFI’IYA

Puncak Keilmuan Sujud

“Pada akhirnya IKHLAS, SABAR, TAWAKKAL dan RENDAH HATI merupakan kunci keberhasilan dalam meraih hasil yang maksimal.”

Foto Kegiatan Kami

"Jaya Dunia Selamat Akhirat"

Seluruh gerak, napas, hidup dan mati setiap anggota STI diarahkan untuk mencapai tujuan diatas dengan berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist

Manfaat Berlatih Silat Tauhid Indonesia

“Sebagai sarana syi’ar agama dalam mencapai ridha Allah SWT di dunia dan akhirat dalam segala bidang kehidupan.”

“Membentuk pribadi-pribadi muslim, terutama dari kalangan muda, yang taat dan ikhlas beribadah, sabar tawakal dan tabah dalam menghadapi berbagai cobaan dalam membela agama, bangsa dan negara Indonesia.”

“Sebagai sarana pembentukan dan perbaikan akhlak, aqidah, ibadah dan muamalah dalam rangka menegakkan tiang agama dan memperkuat ukuwah Islamiyah.”

“Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar dan memberikan bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan pertolongan dalam hal pengobatan dengan meletakkan do’a kepada Allah sebagai landasan utama.”

“Ikut menjunjung program pemerintah dalam rangka memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.”

“Sebagai sarana beladiri dengan memohon kekuatan kepada Allah dan memasrahkan semuanya kepada-Nya dari segala serangan fisik maupun bathin.”

Minat Berlatih di Padepokan Silat Tauhid Indonesia?

Padepokan Silat Tauhid Indonesia adalah Organisasi Independen yang bersifat kekeluargaan dan tidak terikat dalam ajaran tarekat, Ormas dan Orpol tertentu.

Keanggotaan Silat Tauhid Indonesia terbuka untuk umum yang telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

  1. Beragama Islam, Putra / Putri.
  2. Telah berusia minimal 18 tahun, dan maximal 70 tahun.
  3. Melaksanakan shalat 5 (lima) waktu dan ibadah sunnah lainnya.
  4. Tidak dengan paksaan seseorang untuk masuk ke dalam padepokan. Dengan kata lain, masuk menjadi anggota padepokan dengan sadar dan sukarela.
  5. Memenuhi ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Organisasi.
  6. Pengecualian terhadap ketentuan di atas dapat diberikan atas dasar pertimbangan tersendiri oleh Pengurus.
  7. Tidak terlibat PKI atau Organisasi terlarang lainnya.